Nenek Moyang Amerika Berasal dari Asia?
Seorang gadis remaja yang jatuh ke dalam lubang lebih dari 12.000 tahun yang lalu di Semenanjung Yucatan, Meksiko memberi petunjuk baru tentang asal-usul penduduk asli Amerika Serikat.
Ia dinamakan "Naia" oleh para ilmuwan. Kerangka gadis itu adalah salah
satu tertua dan terbaik yang diawetkan di Amerika Serikat. Ia ditemukan
oleh tim yang dipimpin oleh National Institute of Anthropology and
History, Meksiko dan didukung oleh National Geographic Society yang
berbasis di Washington.
Sisa-sisa kerangka Naia itu ditemukan pada tahun 2007. Ia tenggelam di
dalam sebuah gua bawah air bersama dengan tulang-tulang harimau dan
beruang gua, sekitar 41 meter di bawah permukaan laut.
Dia jatuh - sekitar 12.000 sampai 13.000 tahun yang lalu – ke Hoyo Negro
atau Black Hole, yang merupakan kawasan kering, di atas permukaan
tanah.
Mencairnya gletser kemudian menyebabkan kenaikan permukaan air laut yang
menutupi lubang itu dengan air selama 8.000 tahun terakhir.
Gadis itu berusia 15-16 tahun. Kemungkinan ia terpeleset ke dalam lubang
itu dan binatang-binatang lain mengalami hal serupa di lubang yang kini
berair itu.
Pinggulnya tampak telah rusak. Hal ini menunjukkan bahwa dia meninggal
dengan cepat setelah dia jatuh, kata Jim Chatters, seorang arkeolog dan
antropolog forensik di Seattle, Washington.Tengkoraknya menunjukkan dia
memiliki wajah sempit, mata lebar, dahi menonjol dan gigi yang menjorok
ke luar. Penampilannya "kebalikan dari apa yang terlihat dari penduduk
asli Amerika," kata Chatters pada wartawan.
Tapi penanda genetik yang
ditemukan di tulang rusuk tulang gadis itu dan giginya menunjukkan
bahwa garis keturunan maternalnya sama seperti yang ditemukan pada
beberapa penduduk asli Amerika modern.
Aslinya dari Asia?
Laporan dalam jurnal Science menunjukkan ia termasuk orang-orang yang bermigrasi dari Asia melintasi Selat Bering.
"Penelitian ini untuk pertama kalinya menyajikan bukti bahwa
paleo-Amerika dengan fitur-fitur khas juga dapat langsung terkait dengan
populasi Beringian yang sama dengan penduduk asli Amerika, " kata
Deborah Bolnick, asisten profesor di Universitas Texas di Austin.
Penemuan ini bertentangan dengan teori-teori yang dipegang oleh beberapa
ahli bahwa penduduk asli Amerika adalah keturunan dari orang-orang yang
bermigrasi kemungkinan dari Eropa, Asia Tenggara atau Australia.
Chatters adalah seorang arkeolog yang paling dikenal untuk atas
Kennewick Man, tengkorak berusia 9.800 tahun yang ditemukan di negara
bagian Washington. Chatters awalnya percaya bahwa Kennewick Man datang
dari Eropa, karena tengkoraknya tidak menyerupai wajah khas Amerika asli.
Tetapi penelitian selanjutnya, termasuk analisa DNA pada Naia, telah
mengubah cara berpikirnya tentang di mana awal penduduk asli Amerika
berasal. Tim peneliti internasional yang bekerja pada Naia telah
mengidentifikasi hanya satu penanda genetik dari DNA mitokondria-nya,
yang disebut DNA haplogroup D1.
“Haplogroup D1 berasal dari garis keturunan Asia, tetapi hanya ditemukan
di Amerika saat ini," jelas Bolnick. "Sekitar 11 persen dari penduduk
asli Amerika menunjukkan garis keturunan genetik ini," tambahnya. "Hal
ini ditemukan di seluruh Amerika Utara, Tengah dan Amerika Selatan dan
garis keturunan ini sangat umum di beberapa populasi Amerika Selatan."
Bolnick mengatakan bahwa analisa mereka pada
saat ini tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa masyarakat
lainnya, yang dikenal sebagai paleo-Amerika, datang dari tempat-tempat
lain selain Beringia. Tetapi sejauh ini bukti tidak mendukung
kemungkinan itu.
Naia adalah manusia tertua keenam yang ditemukan di Amerika, kata
Chatters. Penelitian di masa depan bertujuan untuk mengurut DNA-nya,
agar dapat mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang keturunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar