theatre-dionysus

Bagi Anda yang pernah menyaksikan film Gladiator, tentu tidak asing dengan bentuk bangunan teater terbuka, dimana para petarung mempertaruhkan nyawa demi menghibur sang raja.
Di Athena Yunani, keindahan dan kemegahan bangunan teater terbuka bisa Anda nikmati saat berkunjung ke Theater Dionysus yang lokasinya masih di satu kompleks bukit dengan Acropolis Athena. Tempat ini sangat penting bagi seni modern Eropa karena dianggap sebagai cikal bakal teater modern Eropa.
Saat mengunjungi reruntuhan bangunan ini, Anda akan langsung terbayang bagaimana dulu para seniman pertunjukkan di Zaman Yunani, atau saat Kekaisaran Romawi berkuasa, tampil mengibur Raja dan para tetamu.
Arena teater terbuka ini dibangun pada awal mula munculnya seni pertunjukan drama dan teater. Diperkirakan pertunjukan drama kali pertama dipersembahkan oleh Thepis sekitar 530 tahun sebelum Masehi. Sekte Dionysus kemudian membawa pertunjukkan drama tersebut ke Athena sekitar abad ke-6 sebelum Masehi.
Bangku dari Batu
Selama berabad-abad selanjutnya, gedung teater ini mengalami pembangunan dan perkembangan. Yang tersisa saat ini sebagian besar merupakan peninggalan dari Zaman Romawi kuno. Para arkeolog telah mengidentifikasi adanya sembilan fase pembangunan yang berbeda.
en.wikimedia.org
Pada 330 tahun sebelum Masehi, bangku-bangku batu ditambahkan (sebagian di antaranya berasal dari kayu) dan membentuk undakan membentuk setengah lingkaran. Barisan pertama jajaran tempat duduk di arena diperuntukkan bagi kalangan bangsawan, dan masih terlihat peninggalannya hingga kini.
Relief yang terdapat di arena pun bisa kita lihat berasal dari beberapa generasi penguasa yang berbeda. Relief yang menggambarkan legenda Dionysus misalnya, merupakan peninggalan dari Zaman Romawi. Dikisahkan, salah seorang Kaisar Romawi, Hadrian, memiliki tempat duduk khusus tiap kali berkunjung ke Theater Dionysus.