Senin, 29 September 2014



 Pengaruh Perang Dunia 1 Terhadap Indonesia Bidang Politik

Setelah Perang Dunia 1 berakhir, terjadi perubahan dalam politik colonial Belanda.Politik etis dan politilkasosiasi yang semula diharapkan dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negeri Belanda,mulai ditinggalkan.Pertentangan kepentingan antara pihak nasional Indonesia dan pihak kolonialis sertakapitalis Belanda semakin tajam.Perbedaan kesejahteraan yang sangat mencolok antara golonganpribumi dan golongan asing menimbulkan perasaan tidak puas.Di mana-mana timbul pemberontakan-pemberontakan petani, seperti Jambi (1916), Pasar Rebo (1916), Cimareme (1918), dan Toli-toli (1920).Untuk meredakan gejolak yang terjadi di masyarakat, Gubernur Jendral Van Limburg Stirummengeluarkan pernytaan pada bulan November 1918.Ia berjanji akan membentuk Komisi PeninjauanKembali yang bertujuan meninjau kekuasaan Volksraad (Dewan Rakyat) dan struktur administrasipemerintah Belanda.Namun demikian, masyrakat Belanda sangat menentang kebijakan tersebut.Komisi Perubahan beranggotakan orang-orang Belanda dan Indonesia.Laporan tugas komisi memuatantara lain sebagai berikut:


    •  Hubungan antara Belanda dan India Belanda (Indonesia) perlu diatur kembali berdasarkanlandasan baru.
    • Pusat kekuasaan perlu dipindahkan ke Indonesia dan Pemerintah Belanda harus mencakupunsur-unsur pribumi.

    • Volksraad perlu diberi kekuasaan legislatif.


Sementara itu, para ahli di negeri Belanda terus mengamati nasionalisme yang sedang berkembang diIndonesia.Para pemikir kolonialis berpendapat, bahwa sebenarnya tidak ada kesadaran akan adanyabangsa Indonesia.Yang ada hanya kelompok suku.Mereka dapat bersatu karena ada kekuasaanBelanda.Jadi mustahil jika bangsa Indonesia mampu berdiri sendiri dengan pemerintah sendiri.Olehkarena itu mereka mengusulkan kepada pemerintah untuk bertindak lebih keras terhadap setiapkegiatan yang membicarakan masa depan Indonesia.Sebaliknya,mereka juga berpendapat hubunganantara negeri Belanda dan golongan Vaderlandse Club (golongan konservatif Belanda di Indonesia yangmembela kepentingan kaum penguasa/kapitalis) harus lebih dipererat lagi.

Sedangkan golongande straw yang berpikiran maju berpendapat bahwa sudah selayaknya pemerintahmemperhatikan usaha-usaha untuk meningkatkan kemajuan di Indonesia.
Hubungan antara Indonesiadan Belanda dapat dibina dalam suatu masyarakat persemakmuran.Ini berarti bahwa bangsa Indonesiasudah dapat diberikan suatu pemerintahan sendiri.Kelompok ini mencela politik colonial yangmengabaikan prinsip-prinsip dan dasar-dasar budaya Timur,karena tidak semua budaya Barat dapatditetapkan di Indonesia.

Pada permulaan tahun dua puluhan terjadi krisis ekonomi.Nilai ekspor turun, dan perusahaan-perusahaan mengalami kerugian.Untuk menanggulanginya perusahaan-perusahaan melakukanpengurangan karyawan dan biaya produksi.Kebijakan ini menambah banyak pengangguran.Akibatnya,kegelisahan social dan ketegangan politik bertambah panas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar